1) Umur anak-anak 0-6 tahun. Pada masa ini,
Rasulullah s.a.w menyuruh kita untuk memanjakan, mengasihi dan
menyayangi anak dengan kasih sayang yg tidak berbatas. Berikan mereka
kasih sayang tanpa mengira anak sulung mahupun bongsu dengan bersikap
adil terhadap setiap anak-anak. Tidak boleh dipukul sekiranya mereka melakukan kesalahan walaupun atas dasar untuk mendidik.
Sehingga,
anak-anak akan lebih dekat dengan kita dan merasakan kita sebagai
bagian dari dirinya saat besar, yang dapat dianggap sebagai teman dan
rujukan yang terbaik. Anak-anak merasa aman dalam meniti usia kecil
mereka karena mereka tahu anda (ibu bapak) selalu ada disisi mereka
setiap masa.
2) Umur anak-anak 7-14 tahun. Pada tahap ini kita mula menanamkan nilai DISIPLIN dan TANGUNGJAWAB kepada
anak-anak. Menurut hadits Abu Daud, “Perintahlah anak-anak kamu supaya
mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena
meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun dan asingkanlah tempat
tidur di antara mereka (lelaki dan perempuan). Pukul itu pula bukanlah
untuk menyiksa, cuma sekadar untuk mengingatkan mereka. Janganlah
dipukul bagian muka karena muka adalah tempat penghormatan seseorang.
Allah SWT mencipta sendiri muka Nabi Adam.
Sehingga, anak-anak akan
lebih bertanggungjawab pada setiap suruhan terutama dalam mendirikan
sholat. Inilah masa terbaik bagi kita dalam memprogramkan kepribadian
dan akhlak anak-anak mengikut acuan Islam. Terserah pada ibu bapak
apakah ingin menjadikan mereka seorang muslim, yahudi, nasrani ataupun
majusi.
3) Umur anak-anak 15- 21 tahun. Inilah fasa remaja yang penuh sikap memberontak. Pada tahap ini, ibubapa seeloknya mendekati anak-anak dengan BERKAWAN
dengan mereka. Banyakkan berborak dan berbincang dengan mereka tentang
perkara yang mereka hadapi. Bagi anak remaja perempuan, berkongsilah
dengan mereka tentang kisah kedatangan ‘haid’ mereka dan perasaan mereka
ketika itu. Jadilah pendengar yang setia kepada mereka. Sekiranya tidak
bersetuju dengan sebarang tindakan mereka, hindari menghardik atau
memarahi mereka terutama dihadapan saudara-saudaranya yang lain tetapi
gunakan pendekatan secara diplomasi walaupun kita adalah orang tua
mereka. Sehingga, tidak ada orang ketiga atau ‘asing’ akan hadir dalam
hidup mereka sebagai tempat rujukan dan pendengar masalah mereka. Mereka
tidak akan terpengaruh untuk keluar rumah untuk mencari kesenangan lain
karena memandangkan semua kebahagian dan kesenangan telah ada di rumah
bersama keluarga.
4) Umur anak 21 tahun dan ke atas. Fase ini adalah masa ibu bapak untuk memberikan sepenuh KEPERCAYAAN kepada anak-anak dengan memberi KEBEBASAN
dalam membuat keputusan mereka sendiri. Ibu bapak hanya perlu pantau,
menasehati dengan diiringi doa agar setiap tindakan yang diambil mereka
adalah betul. Berawal dari pengembaraan kehidupan mereka yang benar di
luar rumah. InsyaAllah dengan segala displin yang diasah sejak tahap
ke-2 sebelum ini cukup menjadi benteng diri buat mereka. Ibu bapak
jangan lelah untuk menasihati mereka, kerana kalimat nasihat yang diucap
sebanyak 200 kali atau lebih terhadap anak-anak mampu membentuk tingkah
aku yang baik seperti yang ibu bapak inginkan.
Curahkan Kasih Sayang dengan Bermain Bersama-sama Mereka
Tiada
manusia dilahirkan tanpa titik permulaan. Sesungguhnya fase yang
terpenting dalam pertumbuhan setiap anak-anak adalah pada fase yang
pertama mengikuti pendidikan Rasulullah S.A.W seperti di atas. Tahap ini
dianggap paling penting karena ketika inilah asas @ foundation dalam
kerohanian anak-anak yang sehat terbentuk.
Termasuk perilaku,
anak-anak yang diberi perhatian dan kasih sayang yang cukup akan
membesar dengan penuh yakin dan lebih mudah mendengar kata. Sebaliknya
bagi anak-anak yang kurang diberi perhatian, mereka mudah memberontak
dengan melakukan perkara yang dilarang walaupun berulang kali ditegur.
Mereka percaya itulah cara terbaik bagaimana untuk menarik perhatian
anda lagi.
Masa Kecil Mereka Takkan Berulang Buat Kali Kedua…
Dipetik kata-kata Prof. Dr. Muhaya dalam siaran langsung di radio IKIM.fm dalam segmen ‘Reset Minda Orang Yang Tenang’ baru-baru ini,
“Carilah
aktivititas atau program yang memberi manfaat pada masa yang
berkualitas bersama anak-anak. Program yang menekankan pada ikatan
kekeluargaan ataupun ‘family bonding time’ adalah program terbaik dalam ‘membayar’ semua masa dan tenaga yang kita gunakan untuk mencari rezeki kepada anak-anak”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar